Kamis, 29 Desember 2011

Bukan Sebogkah Daging

Tuhan, lagi-lagi aku merasa iri padanya. Apapun itu. Tentang kekayaannya, penampilannya, dan kebebasannya untuk melakukan segalanya yang dia mau. Tuhan, aku tahu KAU telah memberikan yang terbaik untuk masing-masing manusia. Memberikan ketabahan hati, kebesaran hati, keindahan hati, kesucian hati, dan kenikmatan hati pada tiap-tiap manusia yang Kau ciptakan.

Aku tak ingin Tuhan menjadikan aku sekumpulan daging yang isinya demikian buruknya oleh sifat-sifat keburukan manusia; munafik, iri, berfoya-foya, dengki, dendam, pemarah, dan juga lainnya. Salah satu yang aku tahu Tuhan, aku punya rasa iri yang begiru besar. Aku hanya ingin hilangkan rasa iri ini padanya Tuhan. Kalau aku terus menatapnya, menatap semua yang dia punya dan membandingakan aku yang sebaliknya tak memilikinya. Dari ini, aku akan merasa terendahkan padahal sesungguhnya aku sangat diberikan kenikmatan yang belum tentu orang lain rasakan.

Selalu saja aku merasa sendiri Tuhan.. kapan aku dapat merasakan kebersamaan yang kuat. Kebersamaan bersama sahabat, teman-teman, dan kekasih, tapi kenapa aku tak pernah melihat betapa lebih dekatnya aku bersama keluargaku. Mungkin aku tak sadar melihat kebersamaan ku terhadap teman-teman dan kekasih tapi sesungguhnya kebersamaan bersama keluarga itu lebih indah Tuhan... terima kasih aku telah dapat banyak merasakan kebersamaan secara sederhana ini bersama keluarga yang sungguh-sungguh menyanyangiku Tuhan... tanpa adanya permintaan balasan padaku atas segala kasih sayang yang diberikannya.

Ketika aku sakit, tak ada yang meninggalkan ku sendiri dalam keluargaku.. yang ada mereka selalu memperhatikan aku, dan selalu menanyakan keadaanku. Dan waktu kemarin pun saat aku tak ada yang menemani ketika sakit yang ayah harus bekerja hari itu, ibu yang sebelumnya tak pernah berani naik sepedah motor dengan jarak yang jauh, beliau pun nekat untuk berkendara dari kab.kediri sampai sidoarjo. Aku merasakan kasih sayangnya Tuhan. Merasakan sekali.

Tuhan, aku harus menatap yang tidak lebih dari aku, karena dengan cara ini aku akan selalu terus bersyukur. Aku bersyukur, aku dapat merasakan bagaimana rasanya bekerja dan mendapatkan uang dari keringatku sendiri mesti campur tangan orang tua tetap ada. Tapi, sesungguhnya aku ingin menjadi manusia yang dapat berguna untuk manusia lainnya. Dan aku udah buktikan itu dengan aku mengajar privat siswa SD dan menjadi guru TPQ di salah satu masjid. Sesungguhnya aku merasa kurang pantas untuk mengajarkan itu semua, karena aku memang harus banyak belajar lagi dalam hal itu. Aku juga merasa aku kurang pantas untuk menjadi contoh yang baik dalam bidang ini, tapi jika aku melihat segala kekuranganku, kapan aku bisa maju untuk memerjuangkan kelebihanku dari manusia lainnya... Tuhan, aku harap semoga di tahun baru yang hanya tinggal menghitung jam ini aku dapat menjadi yang lebih baik, lebih dekat dengan-Mu AMIN.....

30 Desember 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar